Copyright © peefrizky
Design by Dzignine
Wednesday, July 16, 2014

Tree of Life

"Sadness gives depth, happiness gives height.
Sadness gives roots, happiness gives branches.
Happiness is like a tree going into the sky. Sadness is like the roots going down into the womb of the earth.
Both are needed.
The higher a tree goes, the deeper it goes. Simultaneously.
The bigger a tree, the bigger will be its roots.
In fact, it is always in a porpotion.
That's its balance."
-Osho

Monday, July 7, 2014

Take a Look

Hey! Look what I've found today;




Tuesday, June 10, 2014

Buta

Ngomongin tentang cinta kadang emang nggak ada habisnya. Ada yang bilang, cinta itu buta. Well, cinta nggak pernah buta, tapi yang buta hatinya. Berikut adalah contoh-contoh hati yang dibutakan oleh cinta. Apakah kalian salah satunya? Happy reading.

1. Tipe pertama ini adalah tipe relawan.
Tipe yang jiwa rela berkorban ngalahin relawan bencana alam sampe pahlawan nasional. Ngerjain semua tugasnya, nyatetin bukunya, ngabsenin kalo bolos kelas, sampe daftarin kelas buat semesteran sementara doi nongkrong cakep sama temen-temennya. Oke, mungkin tujuan kamu baik pengen nilainya naik, but let him do it by his way. He's not a baby, honey. You're not helping. 
Terus satu lagi. Emangnya, selama kamu ribet mikirin segala keperluan kuliahnya, dia ribet mikirin siapa? Boom!

2. Tipe kedua adalah cemburu buta. Siapapun nggak lepas dari rasa curiga. Bawaannya insekyuuuur muluk. Temen kerja kelompok pacar, mantannya pacar sampai temen sendiri nggak lepas dari rasa curiga. Jangan jangan habis ini cemburu sama temen futsal pacar. Girls, insecure doesn't make you happier. "Tapi pacar aku genit banget, doi suka banget deket cewek cewek" 
Well, ada dua kemungkinan. Pertama, dia emang tipe orang yang populer di kalangan perempuan. Bisa jadi pesonanya menarik, atau memang suka membantu. Nggak jarang temennya banyak, termasuk cewek-cewek. Kedua, emang genit. Yah, sabar aja ya girls. Kudu sabar sabar emang. Tapi temen cowok ane ada yang pernah bilang, sebenernya cowok genit itu cuma iseng, ujung-ujungnya dia akan kembali ke tempat yang bikin dia nyaman. Pertanyaannya; Emang pacar kamu cuma iseng? Eaaa.




3. Tipe teroris. Duh, terornya emejing. Chat ga dibales bentar sms. Nggak dibales telfon terus pantang miskol. Lucu sih awal awal manja manja unyu gimana gitu. Pacaran awal, masih anget. Tapi kalo terus-terusan kayak gitu yakin bertahan? 


I know that feel. Sayang sih sayang, tapi selain waktu yang dia sudah rela bagi denganmu apakah berlebihan jika dia berbagi waktu dengan dirinya sendiri? Terlalu sayang? Takut diselingkuhin? Takut ditinggal? 
Belajar positive thinking, belajar membedakan antara pacar cuek dan butuh waktu sendiri. 
Pahamilah, dia sedang berusaha membagi dunianya denganmu, bukan menyerahkan dunianya padamu.

4. Tipe pasrah. Ah, ane punya temen begini. Pernah ngerasain gimanapun, masih bertahan aja. Nggak dihubungin, nggak dianggep, nggak dikenalin dunianya, pacar sering jalan sama orang lain, dikasarin, tapi masih bertahan. Alasannya, cuma karena sayang. Sayang sama stupid emang beda tipis. Mungkin doi ini sabaaar banget. Bagi doi...


Mungkin doi berpikiran begitu karena sudah mempertimbangkan kenangan mereka. Hubungan mereka emang nggak singkat, jadi dianggap semacam cobaan yang harus dilalui gitu deh.. 

Kalo ane sih lebih ke quote ini :)


Monday, June 9, 2014

Renungan

dapet ilham dari akun @gipacksaputra.

Saturday, May 10, 2014

Random

Post kali ini mau gue bikin tentang peran mencintai dan dicintai versi tipis tipis. Percaya nggak sih, di suatu hubungan, pasti ada salah seorang yang bertindak sebagai guardian/penjaga hubungan. Biasanya, orang ini adalah orang yang lebih peduli. Bisa dibilang dia adalah orang yang lebih takut kehilangan dibandingkan yang lain. Bukan berarti yang lain nggak sayang, nggak selalu seperti itu. Cuma biasanya orang ini akan melakukan apa aja buat mempertahankan hubungan mereka. 

Tapi sedihnya, walaupun mereka berjuang lebih keras, tapi kontrol hubungan justru ada di pihak lain. Mereka punya kekuatan lebih, karena mereka nggak punya sisi rapuh, sisi lebih takut kehilangan. Dan secara sederhana, paragraf amburadul diatas bisa diwakili oleh quote sederhana dibawah ini;


And yes it's true, I do care more.