Hey, I've tried my best.
I've tried everything to remind you.
I'm not even gonna try anymore.
You know why?
Cause you obviously stopped.
Entah kebodohan apa lagi yang ada di benak saya. Saya masih mengharapkan sesuatu yang pernah saya miliki -yang sekarang sudah hilang- namun saya masih berharap dia kembali.
Saya tidak sekedar berharap. Saya juga mencoba. Berjuang dengan semua yang bisa untuk bisa kembali semula. Tapi nyatanya, sia-sia.
Luka itu, memang benar-benar bisa membuat orang berubah ya?
Munafik memang. Di post "Menukar Berlian dengan Sebuah Batu" saya berusaha menunjukkan keikhlasan saya untuk pergi menjauh dari Biru dan membiarkannya menata ruang-ruang hatinya yang pernah saya buat berantakan.
Entah kenapa saya ingin menawarkan untuk membantunya menata lagi ruang-ruang yang pernah saya buat berantakan, dia menolak. Mungkin, saya belum bisa menerima kenyataan bahwa saya tak lagi punya tempat untuk pulang. Tak punya lagi rumah untuk berteduh di kala hujan. Tak punya tempat untuk kembali senyaman Biru (atau hanya belum menemukan?)
Mulai detik saya menulis ini, saya tidak akan mencoba apapun lagi. Tak ada yang tersisa dari saya. Semua sudah saya coba, saya sudah berikan yang terbaik. Mungkin saya tak seharusnya membuat kesalahan dari awal dan menghancurkan semuanya. Ini adalah harga yang harus saya bayar untuk semua kesalahan.
Ilmu ikhlas itu memang ilmu yang paling susah. Tapi, tidak ada salahnya untuk terus mencoba kan?
Bismillah :)
Pengurus HIMA D3 Perpajakan
9 years ago


Sepertinya kita sedang menghadapi masalah yang sama, masalah yang tidak gampang untuk diselesaikan. :)
ReplyDeleteHaha kadang cinta bisa serumit itu ya.
ReplyDeleteGood luck :)