Copyright © peefrizky
Design by Dzignine
Tuesday, November 5, 2013

500 Days of Summer Favorite Scene

 500 Days of Summer. Mungkin beberapa diantara kita semua ada yang sudah pernah liat film ini. Mungkin satu, dua atau puluhan kali. Oke, puluhan kali, lebay sih , but I did. Cerita film ini cukup kuat. Chemistry hubungan pemeran utama di film ini kuat banget walaupun di awal film narator udah bilang “this is not a love story”. Kesegaran cerita yang ditawarkan nggak bakal bikin bosan menonton film ini berulang-ulang.

Banyak keunikan yang ditawarkan film ini. Emosi penonton dibawa naik turun dengan alur yang maju mundur selama film ini diputar. 500 Days of Summer menampilkan dua sosok berbeda yang diperankan oleh kedua pemeran utama yaitu Tom Hansen sebagai seorang laki-laki yang sangat percaya dengan adanya true-love dan menyadari hidupnya hanya akan bahagia setelah dia menemukan “the one” dan Summer Finn sebagai seorang perempuan yang sama sekali tidak percaya dengan cinta.

Film ini cukup jenaka untuk menyindir kehidupan cinta orang seperti Tom si hopeless romantic yang sangat sensitive untuk urusan cinta dan Summer yang tidak pernah peduli dengan cinta dan hanya menganggap hubungan yang dia jalani adalah sebatas have fun saja. Bisa jadi Summer Finn terserang syndrome Commitment Issues karena efek perceraian kedua orang tuanya. Perbedaan jelas watak keduanya bisa dilihat dari pembicaraan Tom, Summer dan McKenzey sewaktu di bar tempat Millie mengadakan pesta ketika Tom ingin merubah sudut pandang Summer dengan mengatakan “It’s love, it’s not Santa Claus

Beberapa adegan berikut adalah adegan favorit penulis karena sedikit banyak mewakili kisah pribadi penulis *curhat* muahaha. Yang pertama adalah adegan ketika Tom dan Summer berada dalam satu mobil untuk pergi menonton bioskop. Tom yang sebelumnya takut bertanya kejelasan hubungan mereka karena takut menghancurkan semuanya didesak oleh Rachel, adiknya agar menanyakan kejelasan hubungan mereka akhirnya memberanikan diri untuk bertanya pada Summer tentang hubungan mereka yang seperti orang pacaran namun tidak terikat oleh status apapun.


Summer memang tidak secara terang-terangan menjawab iya ataupun tidak. Karena begitulan watak Summer yang ada di film ini. She’s a free and independent woman. Summer seorang yang bebas dan tidak ingin terikat apapun karena ia hanya melakukan sesuatu yang ia sukai. Dia akan melakukan apapun itu sepanjang dia senang. Hal ini membuat Tom frustasi menjalani kehidupan dengan seseorang yang berbeda jauh prinsip hidup dengannya.

Adegan selanjutnya adalah ketika Summer mendatangi apartemen Tom untuk meminta maaf karena mengatakan sesuatu yang seharusnya tidak ia ucapkan yaitu kalimat “we’re just friends” tentang hubungan mereka selama ini yang membuat mereka bertengkar hebat. Tom menengahi pertengkaran itu dengan adegan dibawah ini


Tom menyadari kalau dia tidak bisa memaksakan kejelasan dalam hubungan mereka karena Summer tidak bisa terikat. Akhirnya dia mengalah dan mereka tidak perlu memberi “label” dalam hubungan mereka. Tapi Tom hanya meminta konsistensi dalam hubungan mereka karena Tom takut akan ditinggal oleh Summer dengan tiba-tiba suatu saat nanti.

Well, film ini sungguh menarik disamping cerita yang bikin penulis curcol dikit –oke ralat enggak dikit, banyak-.

Ending film ini mungkin akan membuat seluruh kaum hawa di planet bumi berpihak pada Tom karena pada ending film ini Summer secara mengejutkan menikah dengan pria lain yang melamarnya di kedai kopi sesaat setelah Summer dan Tom merenggang. Inti film ini dibuka di percakapan keduanya ketika mereka bertemu di bangku taman favorit mereka dulu. Miris ketika Tom mengeluarkan kalimat “You never wanted to be anybody’s girlfriend and now you’re somebody’s wife” Jadi ternyata, Tom telah berhasil merubah prinsip Summer tentang takdir cinta dan true love walaupun bukan Tom yang menjadi takdir cinta Summer. Tom akhirnya mengikhlaskan Summer dan berharap Summer bahagia dengan pernikahannya. What a super-sad story.

Tom mulai merubah pemikirannya yang sedikit menye tentang cinta dan lebih objektif lagi. Hingga akhirnya dia bertemu dengan gadis manis bernama Autumn di scene akhir, dan dia benar-benar tau apa yang harus dia lakukan.

0 comments:

Post a Comment